Sabtu, 02 Februari 2013

MENGUNGKAP MISTERI MUMI FIR'AUN

Posted by Unknown | 01.14 Categories:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgD74wff7JPRjNQ1FSviG-LWU1jdSteOKqCI4ep60ZdVh-VrSuLX45-tIdK1E2x621maz2TcTSIZmUy6otM-eXr_lNp_5Lw4TKah4w1u1Kvidfj9J6yKC3aU4ng77QYSRuBXrg_TO_xSLc/s1600/pharaoh_3.jpg
Salah satu fungsi diturunkannya Al-Qur’an adalah sebagai mu’jizat untuk membuktikan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah utusan Allah.

Kemukjizatan Al-Qur’an itu antara lain berupa berita ghaib tentang masa lampau yang tidak mungkin diketahui oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tanpa adanya wahyu Allah. Berita ghaib ini sebagian tidak atau belum dapat dibuktikan dan sebagian lainnya telah terbukti, antara lain melalui penelitian arkeologi.

Di antara berita ghaib yang telah terbukti kebenarannya adalah tentang tenggelam dan selamatnya jasad Fir’aun.

Kisah Fir’aun yang jasadnya diselamatkan dari kehancuran sejak ribuan tahun lalu seperti disebut ayat di atas, tidak disebutkan dalam kitab suci agama selain Islam. Dalam Kitab Taurat (Perjanjian Lama) disebutkan tentang tenggelamnya Fir’aun tetapi tidak menyinggung tentang diselamatkannya jasad Fir’aun dan masih utuh.

Diceritakan dalam Kitab Taurat, “Airpun kembali (seperti semula), menutupi kereta, pasukan berkuda dan seluruh tentara Fir’aun yang masuk ke dalam laut di belakang mereka, tidak tertinggal satupun di antara mereka.” Jelas di sini tidak disebut penyelamatan jasad Fir’aun.

Kisah penyelamatan jasad Fir’aun pada surat ini dimulai dari ayat ke 90 yang menjelaskan kisah penyeberangan Bani Israil yang dipimpin oleh Nabi Musa Alaihis Salam melalui lautan untuk menyelamatkan mereka dari pengejaran Fir’aun.


Lautan Terbelah

Lautan terbelah setelah Allah memerintahkan kepada Nabi Musa Alaihis Salam untuk memukul permukaan air Laut Merah dengan tongkatnya dan Bani Israilpun dapat berjalan di atas tanah-lautan yang kering membeku laksana salju sebagaimana disebutkan dalam firman Allah:


وَلَقَدْ أَوْحَيْنَآ إِلَى مُوْسَى أَنْ أَسْرِ بِعِبَادِى فَاضْرِبْ لَهُمْ طَرِيْقًا فِى الْبَحْرِ يَبَسًا لَّا تَخَافُ دَرَكًا وَلَا تَخْشَى/ طه [٢٠] : ٧٧.


(Dan sesungguhnya telah Kami wahyukan kepada Musa: "Pergilah bersama hamba-hamba-Ku (Bani Israil) dan pukullah untuk mereka jalan yang kering dilaut itu, engkau tidak perlu khawatir tersusul dan tidak perlu takut (tenggelam) – Q.S. Thaha [20], 77).

Ketika Fir’aun melihat Bani Israil hampir semuanya sampai ke seberang lautan, Fir’aun bersama seluruh bala tentaranya mengejar mereka melalui jalan lautan yang kering tersebut. Setelah ujung rombongan Bani Israil sampai di tepi lautan seberang dan Fir’aun bersama seluruh bala tentaranya berada di tengah lautan, air laut yang tadinya terbelah dan masing-masing laksana gunung (Q.S. Asy Syu’ara, 63) kembali bertaut dan mencair sehingga tenggelamlah Fir’aun bersama seluruh tentaranya. Setelah hampir mati tenggelam Fir’aun berkata,”


ءَامَنْتُ أَنَّهُ لَآ إِلَهَ إِلَّا الَّذِى ءَامَنَتْ بِهِ بَنُوْا إِسْرَآئِيْلَ وَأَنَاْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ/  يونس [١٠]: ٩٠.

(Aku percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang Muslim). – Q.S. Yunus [10], 90)

Pengakuan Fir’aun bahwa tidak ada Tuhan selain Tuhan yang dipercayai Bani Israil dan keislamannya di ambang kematiannya itu, ditolak oleh Allah, dengan firman-Nya:

آلآنَ وَقَدْ عَصَيْتَ قَبْلُ وَكُنْتَ مِنَ الْمُفْسِدِيْنَ / يونس [١٠]: ٩١.


(Mengapa baru sekarang (kamu beriman), padahal sesungguhnya engkau telah durhaka sejak dahulu, dan engkau termasuk orang yang membuat kerusakan). – Q.S.  Yunus [10], 91).

Menurut sebagian ahli tafsir penolakan Allah ini disampaikan oleh Malaikat Jibril ke telinga Fir’aun ketika dia akan melepaskan nyawanya.

Ibnu ‘Abbas dan beberapa mufassir salaf, menyatakan bahwa Bani Israil ragu tentang kematian Fir’aun tersebut. Mereka ragu kalau Fir’aun mati tenggelam (Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur’an Al-Adzhim, Juz 2, h-403)

Maka atas kehendak Allah bangkai Fir’aun itu diantarkan ombak ke tepi laut, sehingga orang yakin bahwa dia memang Fir’aun yang selama ini menindas Bani Israil bahkan mengaku sebagai Tuhan yang paling tinggi (Q.S. An Nazi’at, 24).

Oleh orang-orang Mesir jasad Fir’aun itu dipungut dan dibalsem untuk dijadikan mumi seperti kebiasaan perlakuan mereka terhadap raja-raja Mesir di zaman purbakala.

Pada masa Al-Qur’an diturunkan lima abad yang lalu, tidak seorangpun mengetahui di mana jasad Fir’aun yang tengelam itu dan bagaimana pula kesudahan yang dialaminya. Namun pada 1896, seorang ahli purbakala yang bernama LORET, menemukan jenazah Fir’aun tersebut dalam bentuk mumi dan ternyata badannya masih utuh di Wadi Al-Muluk (Lembah Para Raja) berada di daerah Thaba, Luxor di seberang Sungai Nil, Mesir.

Kemudian pada 8 Juli 1907, Elliot Smith membuka pembalut-pembalut mumi itu dan ternyata jasad Fir’aun masih utuh.

Prof. Bucaille Tak Ragu Dengan Kebenaran Al Qur'an

Pada pertengahan 1975, sebuah tawaran dari Pemerintah Perancis datang kepada Pemerintah Mesir untuk meneliti dan menganalisa mumi Fir’aun. Tawaran tersebut diterima oleh Pemerintah Mesir, kemudian mumi Fir’aun itu dibawa ke Perancis, bahkan Perancis membuat pesta penyambutan mumi Fir’aun dengan pesta yang sangat meriah.

Prof Dr Maurice Bucaille

Mumi tersebut dibawa ke ruang khusus di Pusat Purbakala Perancis, yang selanjutnya dilakukan penelitian untuk mengungkapkan rahasia di balik mumi tersebut oleh para Ilmuwan terkemuka dan para pakar dokter bedah dan otopsi yang dipimpin oleh Prof. Dr. Mourice Bucaille, seorang ahli gastroenterology ateis yang pernah menjadi dokter keluarga Raja Faisal dari Arab Saudi dan anggota keluarga Presiden Mesir kala itu, Anwar Sadat juga termasuk dalam daftar pasiennya.


La Bible, le Coran et la Science : Les Écritures Saintes examinées à la lumière des connaissances modernes (French Edition) 


Nama Bucaille, mulai dikenal di dunia ketika dia menulis buku berjudul “La Bible, La Coran el La Science” (bahasa Perancis), tahun 1976. Buku telah diterjemahkan dalam beberapa bahasa, termasuk bahasa Indonesia dengan judul “Bibel, Al Qur’an dan Ilmu Pengetahuan.”

Setelah mengerahkan seluruh kemampuannya utnuk menguak misteri di balik penyebab kematian Fir’aun tersebut, Prof. Dr. Maurice Bucaille menemukan hasil akhir yang sangat mengejutkan, yaitu terdapat sisa-sisa garam yang melekat pada tubuh sang mumi.

Ini adalah bukti terbesar bahwa Fir’aun mati tenggelam di laut dan menurut profesor tersebut kematiannya diakibatkan oleh shock dan dia akhirnya berkesimpulan, “Alangkah agungnya contoh-contoh yang diberikan oleh ayat-ayat Al-Qur’an tentang tubuh Fir’aun yang sekarang berada di ruang Mumi Museum Mesir di kota Kairo.

Penyelidikan dan penemuan modern telah menunjukkan kebenaran Al-Qur’an”. (Quraish Shihab, Mukjizat Al-Qur’an, 2000, hal-202).

فَالْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ آيَةً ۚ وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ عَنْ آيَاتِنَا لَغَافِلُونَ /  يونس [١٠]: ٩٢.

(Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami. – Q.S. Yunus [10]: 92).

Kandungan Q.S. Yunus, 92 di atas sangat menyentuh hati Prof. Bucaille. Dia menyatakan  bahwa ayat Al-Qur’an tersebut masuk akal dan mendorong sains untuk maju. Hatinya bergetar, dan getaran itu membuatnya untuk berdiri di hadapan para Ilmuwan otopsi Muslim dalam sebuah pertemuan dan dengan lantang dia berkata, “Sungguh Aku masuk Islam dan Aku beriman kepada Allah SWT dan Rasulnya Muhammad SAW sesuai dengan ajaran Al-Qur’an ini,” Allahu Akbar! (Syiar Islam).

Terkuaknya misteri mumi Fir’aun kembali membuktikan kebenaran Al-Qur’an sebagaimana firman Allah:

سَنُرِيْهِمْ ءَايَاتِنَا فِى الْفَاقِ وَفِى أَنْفُسِهِمْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ شَهِيْدٌ / فصلت [٤١]: ٥٢.


(Akan Kami perlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri bahwa Al Quran adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu). – Q.S. Fushilat [41], 52).

Wallahu A’lam bishawab.

Mi’raj News Agency (MINA)

http://mirajnews.com/id/artikel/mukjizat-al-quran/691-mengungkap-misteri-mumi-fir-aun.html


0 komentar:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube