Sabtu, 09 Februari 2013


Kairo, 28 Rabiul Awal 1434/9 FebruarI 2013 (MINA) - Penjaga Dua Masjid Suci Makah dan Madinah Raja Abdullah mendesak PBB dan masyarakat internasional untuk ikut bertanggung jawab mengakhiri penderitaan rakyat Suriah dan Palestina.

Dalam pidato yang dibacakan Putra Mahkota Salman Bin Abdul Aziz, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan, pada sesi pembukaan KTT Islam ke-12 Rabu, Raja Abdullah mengatakan Dewan Keamanan PBB harus mencari solusi krisis di Suriah untuk mencegah lebih banyak pertumpahan darah. Raja Abdullah mendesak para anggota Organisasi  Kerjasama Islam (OKI) untuk pulang ke negaranya jika tidak mau ikut andil dalam penyelesaian krisis di Palestina dan Suriah.
Dia juga menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memberikan bantuan kepada kedua negara tersebut yang sampai saat ini keadaannya semakin memburuk. Sang Raja menggambarkan konflik Palestina-Israel sebagai salah satu tantangan terbesar yang dihadapi negara-negara Muslim. “ Kerajaan telah mengerahkan upaya luar biasa untuk menangani konflik Palestina dan Suriah”, ungkapnya.

"Jika kita berdiam diri melihat penderitaan rakyat Suriah dan Palestina, hal itu tidak dibenarkan dalam agama”, tambahnya. OKI perlu menghimpun kekuatan untuk dapat membantu rakyat Palestina menghadapi tekanan Israel yang terus memperluas pemukimannya di tanah Palestina.

Raja Abdullah juga menyerukan dimulainya kembali pembicaraan perdamaian yang terhenti. Dia mendesak negara-negara anggota OKI untuk mendukung usulan Arab Saudi kepada PBB untuk menghukum para pembuat kartun Nabi Muhammad dengan hukuman pidana.

Raja juga mengusulkan untuk membuat metodologi yang jelas dalam peningkatan kerja negara-negara Islam dalam menyelesaikan masalah-masalah ekonomi dan sosial yang terjadi di negara-negara anggota.

Miraj News Agency (MINA)

0 komentar:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube