Sabtu, 09 Februari 2013


Yerusalem, 28 Rabiul Awal 1434/9 Februari 2013 (MINA) - Para penasehat keamanan nasional Israel menyampaikan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa kebijakan permukiman Tel Aviv adalah "masalah diplomatik" dalam urusan dengan sekutu Barat.

"Tidak mungkin menjelaskan isu pembangunan permukiman suatu tempat di dunia," kata Ya'akov Amidror selama diskusi di biro perdana menteri, Ha'aretz melaporkan di situsnya pada hari Kamis.

"Pembangunan di permukiman telah menjadi masalah diplomatik dan menyebabkan Israel kehilangan dukungan bahkan di antara teman-temannya di Barat," tambahnya.
Pernyataan datang sebelum kunjungan mendatang Washington Amidror, yang akan membuka jalan bagi kunjungan mendatang Presiden AS Barack Obama ke Israel.

Kabinet Israel mengumumkan pada bulan November 2012 bahwa pihaknya berencana untuk membangun lebih dari 3.000 unit perumahan baru ilegal di Tepi Barat dan Timur Al-Quds (Yerusalem), meskipun keberatan dari masyarakat internasional.

Langkah itu sebagai tanggapan terhadap tawaran kenegaraan sukses Palestina di Majelis Umum PBB, yang ditingkatkan statusnya Palestina untuk non-anggota negara peninjau.

Pada bulan Januari 2013, PBB meminta Israel untuk menghentikan semua kegiatan permukiman tanpa prasyarat sesuai dengan pasal 49 Konvensi Jenewa Keempat. Tel Aviv harus menarik pemukim Israel dari tanah Palestina, badan dunia mendesak.

Mi’raj News Agency (MINA)

0 komentar:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube