Sabtu, 09 Februari 2013


Bamako,28 Rabiul Awal 1434/9 Februari 2013 (Xinhua/MINA) - Mantan menteri luar negeri Mali dan ketua partai PARENA, Tiebile Drame, mengatakan, Kamis (7/2), ia mendukung misi penjagaan perdamaian Perserikatan Bangsa Serikat tetap di Mali.

Drame, ahli dalam masalah keamanan di Sahel, menegaskan "ia benar-benar mendukung gagasan penggelaran misi penjagaan perdamaian PBB ke Mali setelah koalisi Franco-Afrika berakhir, misi pembongkaran basis logistik dan senjata dari Islamis."

Pada hari Senin (5/2), setelah pertemuan antara Presiden Perancis, Francois Hollande dan wapres AS Joe Biden di Elysee, Perancis dan AS sepakat pada kebutuhan untuk cepat menempatkan misi penjagaan perdamaian PBB di Mali.
Menurut Drame, "mengingat gawatnya situasi, hanya dana dari anggaran rutin PBB dan dukungan logistik yang akan membantu negara untuk mengatasi ketidakstabilan yang akan berhadapan dengan dalam waktu dekat.

"Sebuah resolusi baru, PBB akan dipersilakan untuk menempatkan semua pasukan Afrika di bawah bendera PBB," katanya.

Drame mengatakan, langkah tersebut akan segera memastikan dukungan logistik yang tepat dan koordinasi yang lebih koheren antara kontingen Afrika yang berbeda di negara ini.

Selain itu, "perang melawan ketidakamanan akan diperkuat," katanya. Selama konferensi pers, Kamis (7/2), petugas humas dari tentara Mali, Souleymane Maiga mengatakan, "penyebaran misi perdamaian PBB menjaga ke Mali belum diangkat ke penguasa militer Mali."

Wakilnya, Souleymane Dembele, mengatakan, “penyebaran misi penjagaan perdamaian PBB ke Mali adalah niat politik. “selalu ada kesenjangan antara niat politik dan eksekusi mereka" tambahnya.(T/P014/R2).

Miraj News Agency (MINA)

0 komentar:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube