Sabtu, 09 Februari 2013


Jakarta, 28 Rabiul Awal 1434/9 Februari 2013 (MINA) – Makanan halal (halal food) di Australia cukup mudah didapatkan, kata Rita Pranawati, salah satu Ketua Pusat Nasyiatul Aisyiyah, saat dialog Dialog Pemuda Australia Indonesia di Jakarta, Jumat (8/2).

Menanggapi kebijakan pemerintah Australia berkaitan dengan banyaknya warga muslim yang belajar di negeri kanguru itu, Rita menyatakan, tidak ada deskriminasi terhadap muslim.

“Australia negara dengan bermacam budaya, banyak warga muslim mancanegara ada di sana, tersedia berbagai fasilitas untuk muslim seperti sarana berwudhu, mushala dan masjid untuk shalat Jumat pun ada. Masyarakatnya juga terihat akrab,” Ujarnya.

Menurut aktivis Muhammadiyah itu, masalah produk makanan halal dan salat Jumat di Australia sangat penting, karena memiliki dampak yang luar biasa terhadap pendatang muslim.

Rita, salah satu peserta Program Pertukaran Muslim Australia-Indonesia menyebutkan, di Australia pun ada sekolah-sekolah muslim, pusat keagamaan (religi centre), hingga ada burger halal (halal burger).

Menurut informasi media The Australia, umat Islam di Australia rajin melancarkan kampanye untuk meyakinkan restoran-restoran Australia agar memasukkan makanan halal ke dalam daftar menunya.

Menurut Dr. Mohammed Lotfi, pengurus Australian Halal Food Services (AHFS), masalah makanan halal di Australia menjadi perhatian tokoh-tokoh Islam di sana. Seperti dengan adanya sertifikat halal yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga sertifikasi halal seperti Halal Certification Authority Australia (HCAA) dan  Australian of Islamic Council (AFIC), yang tergabung dalam World Halal Center (WHC).

Miraj News Agency (MINA).

0 komentar:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube