Jerusalem, 26 Rabiul Awal 1434/7 February 2013 (MINA) - Mufti
Besar Jerusalem Syeikh Muhammad Hussein mengecam rencana lomba marathon warga
Israel di sepanjang jalur Jerusalem Maret mendatang.
“Ini merupakan bagian dari upaya Israel untuk mensosialisasikan
program-program Zionis dan untuk menekan warga Palestina agar keluar dari
Jerusalem,” ujar Syeikh Hussein.
Rute maraton melewati beberapa wilayah di Jerusalem Timur yang
berada di bawah hukum internasional.
Menurut Syeikh Hussein, Israel sengaja melintasi jalur milik warga
Palestina dan menggunakan situs keagamaan dan tempat bersejarah di Jerusalem
sebagai propaganda untuk memutarbalikkan fakta dengan tujuan menghapus karakter
Arab dan Islam di Yerusalem.
Peserta memakai kaos dan celana pendek, dan perempuan tidak
berjilbab, berlari keliling jalan-jalan Jerusalem tidak jauh dari kawasan
Masjid Al-Aqsha.
Sebelumnya, 16 Maret 2012,sekitar 15.000 pelari dari berbagai
negara ambil bagian dalam International Jerusalem Marathon. Event olahraga
internasional itu mendapat kecaman dunia, karena rutenya sebagian melewati
wilayah timur Al-Quds yang merupakan wilayah Palestina. Rute tersebut juga
melewati jalan-jalan di sekitar Masjid Al-Aqsa.
Akibat ulah Israel waktu itu, Pemerintah Arab Saudi melalui
Kementerian Pemuda dan Olahraga mengumumkan memboikot perusahaan peralatan
olahraga Adidas, terkait sikap perusahaan tersebut sebagai sponsor marathon
Israel.
Panitia penyelenggara Israel mengatakan, tahun ini terdaftar
sekitar 17.000 peserta dari 52 negara diharapkan berpartisipasi dalam acara
ini. Rute maraton itu dimulai dari Jerusalem barat, melewati Pisgat Ze'ev,
Universitas Ibrani, Bab An-Nabi Dawoud, pemukiman Rehavia Talpiyot dan
finish di Gedung Parlemen (Knesset) Israel.
Syeikh Hussein meminta badan dunia seperti Organisasi Kerjasama
Islam (Organization of Islamic Cooperation/OIC), Lembaga Islam yang menangani
budaya (Islamic Educational, Scientific and Cultural Organization/ISESCO),
Lembaga PBB yang menangani budaya (United Nations Educational, Scientific and
Cultural Organization/UNESCO), ikut bertanggung jawab melindungi situs-situs
Islam dan bangunan bersejarah di Jerusalem.
Mi'raj
News Agency (MINA)
0 komentar:
Posting Komentar