Jakarta, 28 Rabiul Awal
1434/9 Februari 2013 (MINA) – Makanan halal (halal food) di Australia cukup
mudah didapatkan, kata Rita Pranawati, salah satu Ketua Pusat Nasyiatul
Aisyiyah, saat dialog Dialog Pemuda Australia Indonesia di Jakarta, Jumat (8/2).
Menanggapi kebijakan
pemerintah Australia berkaitan dengan banyaknya warga muslim yang belajar di
negeri kanguru itu, Rita menyatakan, tidak ada deskriminasi terhadap muslim.
“Australia negara dengan
bermacam budaya, banyak warga muslim mancanegara ada di sana, tersedia berbagai
fasilitas untuk muslim seperti sarana berwudhu, mushala dan masjid untuk shalat
Jumat pun ada. Masyarakatnya juga terihat akrab,” Ujarnya.
Menurut aktivis
Muhammadiyah itu, masalah produk makanan halal dan salat Jumat di Australia
sangat penting, karena memiliki dampak yang luar biasa terhadap pendatang
muslim.
Rita, salah satu peserta
Program Pertukaran Muslim Australia-Indonesia menyebutkan, di Australia pun ada
sekolah-sekolah muslim, pusat keagamaan (religi centre), hingga ada burger
halal (halal burger).
Menurut informasi media The
Australia, umat Islam di Australia rajin melancarkan kampanye untuk meyakinkan
restoran-restoran Australia agar memasukkan makanan halal ke dalam daftar
menunya.
Menurut Dr. Mohammed Lotfi,
pengurus Australian Halal Food Services (AHFS), masalah makanan halal di
Australia menjadi perhatian tokoh-tokoh Islam di sana. Seperti dengan adanya
sertifikat halal yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga sertifikasi halal
seperti Halal Certification Authority Australia (HCAA) dan Australian of
Islamic Council (AFIC), yang tergabung dalam World Halal Center (WHC).
Miraj News Agency (MINA).
0 komentar:
Posting Komentar