Jakarta,
28 Rabiul Awal 1434/9 Februari 2013 (MINA) – Duta Besar Australia untuk
Indonesia Greg Moriarty mengatakan di Jakarta, Jumat (8/2), hubungan Australia
dengan Indonesia merupakan salah satu yang paling penting di Asia.
“Hubungan
Australia dengan Indonesia merupakan salah satu yang paling penting di Asia,
ini seiring dengan kawasan yang terus bertambah makmur, pengembangan hubungan
antar-warga sesuatu yang vital,” kata Moriarty pada acara Dialog Pemuda
Australia Indonesia (Australia Indonesia Youth Dialogue/AIYD) di Jakarta (8/2).
Menurut
Moriarty yang juga pejabat senior Departemen Luar Negeri dan Perdagangan
(Department of Foreign Affairs and Trade/DFAT) Australia, dialog dalam rangka
memperkuat hubungan antar-warga dan membahas pengembangan ide-ide pengukuhan
kedua negara.
“Banyak
hubungan yang dapat dilaksanakan antara masyarakat, budaya, wartawan,
masyarakat madani, dan pemimpin kedua Negara. Namun saya rasa yang terpenting
adalah perspekstif pemuda, karena hal ini akan menjadi masa depan hubungan
kita,” kata Moriarty.
Lebih
lanjut mantan duta besar untuk Iran itu mengatakan, bila hubungan antar-warga
kedua negara kurang kokoh, maka dapat menimbulkan kesenjangan .
“Australia
memiliki pandangan multikultural dan toleran, masyarakat Australia telah
berubah dalam beberapa puluh tahun terakhir. Australia sangat berbeda dengan
kesan yang kadang kala timbul melalui citra media yang negatif,” tambah
Moriarty.
Para
peserta dari kalangan anggota Program Pertukaran Pemuda Australia Indonesia
(AIYEP), Asosiasi Pemuda Australia-Indonesia (AIYA) dan Konsorsium Australia
untuk Kajian Indonesia di Indonesia (ACICIS).
Hamper
ratusan pelajar Indonesia tiap tahunnya memperoleh beasiswa belajar di
Australia. Ada beberapa jenis beasiswa yang tersedia, antara lain beasiswa dari
pemerintah Indonesia lewat program Pendidikan Tinggi (Dikti), beasiswa dari
pemerintah Australia, bahkan beasiswa dari lembaga pendidikan di sana secara
langsung.
Data
Atase Pendidikan Kedutaan Indonesia di Canberra Australia menyebutkan, jumlah
mahasiswa mahasiswa Indonesia yang belajar di Australia hingga 2012 tercatat
15.902 orang. Mahasiswa penerima beasiswa Dikti Indoensiatersebar di 40
perguruan tinggi di seluruh Australia
Muslim
Australia
Menurut
estimasi salah satu lembaga Islam di New South Wales (NSW) jumlah penduduk
muslim di Australia mencapai lebih dari 300.000 orang. Jumlah muslim itu
berasal dari berbagai negara, seperti Turki, Lebanon, Bosnia, Afghanistan, dan
Indonesia.
Kini,
tak kurang dari 140 masjid dan mushala bertebaran di kota-kota Australia.
Menurut informasi, warga Australia setempat yang tertarik untuk masuk Islam pun
terus meningkat. Masyarakat muslim Australia sebagian besar terkonsentrasi di
Sydney dan Melbourne.
Sejak dasawarsa
1970-an, masyarakat muslim telah membangun banyak masjid dan sekolah Islam dan
memberi sumbangsih yang dinamis terhadap rajutan multi-budaya masyarakat
Australia.
Pada
perayaan Hari Nasional Australia, 26 Januari lalu, salah seorang warga
muslim Australia, Profesor Abdullah Saaed mendapat penghargaan “Order of
Australia” dari Pemerintah Australia atas jasanya meningkatkan dialog
perdamaian antaragama.
Saaed
dikenal sebagai perintis program studi Islam di universitas-universitas
Australia, dan merupakan sosok yang konsisten mengkaji masalah Islam
kontemporer, hak asasi manusia, reformasi hukum Islam dan kebebasan beragama.
“Order
of Australia” merupakan penghargaan yang diberikan Ratu Inggris, Elizabeth II
untuk warga negara Australia yang dianggap berjasa atau berprestasi dalam suatu
bidang.
Mekanisme
pemberian penghargaan diawali dengan nominasi yang diajukan kepada Dewan Order
of Australia. Selanjutnya Gubernur Jenderal atas nama Ratu Inggris memutuskan
siapa yang berhak mendapat penghargaan tersebut.
Menurut
Dr. Urai Salam, salah seorang alumni program doktoral Australia asal Indonesia,
minat muslim asli Australia dalam mendalami Islam semakin meningkat. Bahkan
pemuda muslim Australia berminat mencari muslimah asal Indonesia sebagai calon
isterinya. Supaya dapat mengajarinya tentang Islam terutama bacaan Al-Quran.
Miraj
News Agency (MINA).
0 komentar:
Posting Komentar